Salah satu skrining yang penting dilakukan pada bayi baru lahir adalah skrining hipotiroid kongenital.
Hipotiroid kongenital: suatu keadaan kekurangan hormon tiroid sejak lahir
Fungsi hormon tiroid
1. Pertumbuhan (mencegah stunting)
2. Kecerdasan (IQ)
3. Mengatur produksi panas tubuh
4. Metabolisme
5. Pertumbuhan tulang, jantung, saraf
Lebih dari 95% bayi dengan hipotiroid kongenital tidak memperlihatkan gejala saat dilahirkan. Terlihat seperti bayi normal lainnya
Gejala baru nampak nyata pada usia 3-6 bulan. Terlambat duduk dan berdiri, telat bicara. Jika sudah muncul gejala klinis umumnya telah terjadi retardasi mental.
Gejala hipotiroid lainnya:
1. Ubun ubun besar
2. Otot anak tampak lemas (hipotoni)
3. Bayi kuning berkepanjangan
4. Pusar menonjol (hernia umbilikalis)
5. Lidah besar (makroglosia)
6. Sulit BAB (konstipasi)
7. Sulit minum (sering tersedak)
6. Dll
Pemeriksaan hipotiroid kongenital yaitu dengan jarum suntik yang ditusuk di tumit kaki bayi. Darah kemudian diteteskan di kertas saring khusus. Pemeriksaan dilakukan pada bayi berusia 48 sd 72 jam.
Bayi bayi yang lebih berisiko mengalami hipotiroid kongenital yaitu:
1. Bayi prematur
2. Bayi lahir dengan berat badan kecil
3. Bayi sakit yang dirawat di NICU
Hasil tes laboratorium yaitu berupa kadar TSH (thyroid stimulating hormon) <20 ųU/mL (dianggap normal).
Sumber
Pedoman skrining hipotiroid kongenital. Kemenkes RI. 2014
Leave a Reply