Strategi parenting untuk memaksimalkan tumbuh kembang anak berdasarkan setiap tahapan usia
Bagaimana memaksimalkan tumbuh kembang anak di tiap tahapan usianya ? Hai buibu pakbapak, pernah dengar kah istilah 1000 hari pertama periode emas anak ? Seringkali saya ditanya apabila sudah lewat usia 2 tahun apa sudah selesai ? Tentu tidak, namanya anak2 mereka akan terus bertumbuh dan berkembang namun beda yang jadi fokusnya. Artinya setiap fase usia perlu dioptimalkan sehingga bisa diatur strateginya yang pas.

Fase awal membangun rangka tubuh (sensorimotorik), lalu dilanjutkan dengan loading software (bahasa & emosi), lalu mulai sekolah pelan2 tapi pasti makin tambah pintar, dan diujung fase menjelang dewasa tinggal dipoles dikit sampai akhirnya dilepas sendiri.
Batita (usia 1-2 tahun)
Batita sang penjelajah rumah
Kemajuan fisik dan kecerdasannya tumbuh pesat sekali. Mulai bisa berjalan sehingga semangat menjelajahi seisi rumah. Baru mulai belajar komunikasi sedikit2 seiring dengan pertumbuhan kosa katanya.
Tidak sabar dan tidak ragu menunjukkan apabila menemukan hal yang tidak disukainya. Tantrum terjadi karena anak belum mampu mengungkapkan (bilang) perasaannya dan masih belajar menghadapi hal yang diluar kehendaknya.
Strategi Parenting
- Menjaga rumah dari benda berbahaya sehingga aman dijelajahi anak
- Memberikan asupan nutrisi bergizi (banyak dijumpai GTM)
- Memastikan anak tidur cukup (biasanya sering tidak mau tidur siang walau sudah lelah karena masih asyik main)
Balita (usia 3-5 tahun)
Perkembangan emosi dan sosial yang pesat
Emosi sudah lebih terkontrol. Mulai tertarik bermain sama anak lain dan (berlaku yang) menyenangkan orangtua.



Strategi Parenting
- Ajari menjaga kesehatan tubuh. Cuci tangan, gosok gigi, dllnya. Anak mulai suka untuk melakukan apa2 sendiri (misal pakai baju sendiri).
- Puji kelakuan baik, beri pilihan, konsekuensi wajar, reward stiker, time out & time in
Anak Sekolah (6-9 tahun)
Minat dan bakat semakin jelas seiring masuk sekolah
Mulai sekolah belajar hal baru, punya (genk) teman baru dan mulai punya ketertarikan dan hobi baru. Terkadang agak mulai “membantah” jika disuruh mengerjakan PR atau membersihkan kamar.



Strategi Parenting
- Tetap biasakan makan sayur, menjaga kebersihan, tidak ridur terlalu larut malam
- Mengajarkan tentang nilai uang (jajan)
- Disiplin dalam penggunaan handphone/gadget, pastikan tayangan berkualitas dan lindungi dari cyberbullying
Praremaja (10-12 tahun)
Pertemanan sangat berarti
Mulai lebih memilih untuk menghabiskan waktu bersama teman daripada ortu/keluarga. Perubahan mood akibat hormon dan mulai lebih membangkang



Strategi Parenting
- Dampingi dalam menghadapi tekanan sosial (mulai memperhatikan pandangan orang lain terhadap dirinya)
- Dampingi dalam menghadapi tuntutan akademis
- Dengarkan pendapat anak dan latar belakang pemikirannya
Remaja (13-18 tahun)
Romantika remaja dan pengambil risiko
Tinggal sisa beberapa tahun lagi mereka resmi menjadi dewasa. Tinggi badan meningkat pesat pada awal fase remaja. Tantangan kehidupan antara lain menyetir sendiri, romantika remaja, pilih jurusan kuliah, dllnya.



Strategi Parenting:
Di fase awal remaja seringkali merasa ortunya tidak mengerti dunia mereka. Dampingi terutama terhadap perilaku/tindakan berisiko (misalkan menyetir bertanggung jawab), memilih pertemanan, dll
Referensi:
- Centers for Disease Control and Prevention. Child Development Toddlers (1-2 years of age).
- Centers for Disease Control and Prevention. Child Development Toddlers (2-3 years of age).
- Centers for Disease Control and Prevention. Child Development Preschoolers (3-5 years of age).
- Centers for Disease Control and Prevention. Child Development Middle Childhood (6-8 years of age).
- Centers for Disease Control and Prevention. Child Development Middle Childhood (9-11 years of age).
- Centers for Disease Control and Prevention. Child Development Teenagers (15-17 years of age).
Leave a Reply