Belajar menggunakan toilet adalah proses alami yang dimulai ketika keinginan si bos kecil yang imut untuk tumbuh dewasa. Disamping perkembangan sarafnya telah mencapai titik di mana ia dapat mengontrol keinginan untuk BAK & BAB.
“Para orangtua tidak melatih anak-anak untuk menggunakan toilet, namun justru mendukung mereka ketika mereka siap.”
(How to Raise an Amazing Child: The Montessori way to bring up caring confident children, by Tim Seldin)
Menggunakan toilet adalah proses alami dan bertahap berkembang sesuai usia dan kesiapan anak. Orang tua dapat memulainya dengan mengenalkan anggota tubuh dan fungsinya.
Biasanya anak mulai tertarik pada toilet di usia 1 tahun. Kesiapan fisik mengontrol sinyal pipis dan pup sudah mulai ada namun anak hanya ingin bermain-main. Pilihkan pakaian yang mudah dilepas pakai dan bahan membuat tidak nyaman saat basah. Tahap berikutnya, setelah anak mulai tertarik dengan potty,
ajarkan perlahan melepas celana, menggunakan potty, membersihkannya, pakai celana kembali, cuci tangan.
- Proses Alami dan Bertahap
Lebih baik meletakkan potty di kamar mandi daripada tempat lainnya. Letakkan di kamar mandi setumpuk kain untuk membersihkan, ember untuk pakaian basah, dan setumpuk celana dalam yang bersih. Biarkan anak membantu meletakkan celana
basah di ember dan mengambil celana kering lalu memakainya. Setelah anak tertarik dengan potty, bebaskan anak menggunakan kamar mandi. - Beri Kebebasan
Seharusnya tidak ada tekanan, tidak ada hadiah atau hukuman, tidak ada orang dewasa yang memutuskan kapan anak harus belajar menggunakan pispot.
Lingkungan disiapkan dan anak bebas untuk mengeksplorasi dan meniru dalam tahap perkembangan alami ini
The Joyful Child
Mencarikan pijakan kaki saat menggunakan toilet agar anak nyaman
Mengenalkan kegiatan buang air dalam rutinitas anak
(bangun tidur, sebelum bepergian, sebelum tidur dll)
Tidak memaksa anak menggunakan potty atau toilet
Tidak memuji atau memarahi berlebihan
Tidak memotong aktivitas anak untuk menyuruhnya
buang air
Katakan “ini waktunya buang air”, dengan begitu akan mengingatkan pada anak untuk bisa merasakan sudah
ada sinyal atau belum Orang tua mendukung dengan cara:
- Peran Orang Tua
Contoh:ketika orang tua melihat celana anak sudah
basah, katakan “mama lihat celana adek basah ya, yuk diganti dulu”.
Tetap tenang tidak perlu membuatnya malu dan jangan memarahinya. - Ketika anak belum berhasil…
Toilet training adalah proses.
Sesuaikan dengan kemauan anak.
sumber:
https://www.themontessorinotebook.com/montessori-approach-toilet-training/
Leave a Reply